Perairan Laut
Perairan laut mencakup seluruh massa air asin yang menutupi sekitar 71% permukaan bumi. Dan dari semua air yang ada di bumi ini, 97% diantaranya merupakan air laut. Laut memiliki peran penting dalam mengatur iklim global, menyediakan habitat bagi berbagai organisme, dan menjadi sumber daya alam yang berharga bagi manusia.
Pesisir dan Laut
Laut yang luas disebut dengan Samudera. Terdapat lima samudera di bumi, yaitu Samudera Antartika, Arktik, Atlantik, Hindia, dan Pasifik, dimana Samudera Pasifik menjadi samudera paling luas di bumi.
Sedangkan laut adalah tubuh air asin yang sangat luas dan saling terhubung antara lautan yang satu dan lautan lainnya. Laut yang luas disebut dengan Samudera. Terdapat lima samudera di bumi, yaitu Samudera Antartika, Arktik, Atlantik, Hindia, dan Pasifik, dimana Samudera Pasifik menjadi samudera paling luas di bumi.
Perlu Diketahui
Ekosistem yang terdapat di pinggir laut, seperti terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, dan pantai, memiliki potensi wisata alam yang sangat tinggi
Klasifikasi Laut
Laut dapat dibedakan menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan kedalamannya, berdasarkan kejadian atau perubahannya, dan berdasarkan letaknya terhadap benua.
A. Berdasarkan Kedalamannya
- Zona Litoral atau Jalur Pasang Surut – Zona ini berada di antara garis air surut dan garis air pasang. Ketika air pasang, zona ini akan tergenang air. Ketika surut, zona ini akan kering menjadi pantai.
- Zona Neritik – Zona ini adalah zona laut dangkal dengan tingkat kedalaman sampai 200m. Pada zona ini, sinar matahari masih dapat menembus dasar laut. Oleh karena itu, banyak hewan dan tumbuhan laut dapat hidup di zona neritik.
- Zona Batial atau Zona Laut Dalam – Zona ini berada di kedalaman 150-1.800m. Zona ini umumnya ditandai dengan lereng yang curam. Pada zona ini, sinar matahari sudah tidak dapat menembus hingga dasar laut.
- Zona Abisal – Zona abisal adalah zona laut dengan kedalaman >1.800m. Di zona ini, tidak ada cahaya matahari sehingga selalu gelap. Zona ini memiliki suhu yang sangat rendah dan tekanan yang sangat tinggi.
B. Berdasarkan Kejadian atau Perubahan
- Laut Transgresi – Laut transgresi adalah laut yang terjadi karena naiknya ketinggian air laut secara global. Akibatnya, permukaan laut menjadi lebih luas. Peristiwa ini umumnya terjadi karena pencairan es di kutub. Contohnya adalah Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Arafuru, dan Laut Cina Selatan.
- Laut Regresi – Laut regresi adalah kebalikan dari laut transgresi. Permukaan air laut seakan-akan turun karena kegiatan erosi dan sedimentasi yang terjadi selama berabad-abad. Contohnya adalah Selat Makassar
- Laut Ingresi – Laut ingresi adalah perubahan laut yang terjadi ketika dasar laut turun akibat gerakan tektonik. Proses pembentukannya sejalan dengan proses pembentukan bumi. Laut ini memiliki kedalaman lebih dari 200m. Contohnya adalah Laut Bandar, Laut Flores, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku.
C. Berdasarkan Letaknya Terhadap Benua
Laut Tepi
Adalah laut yang letaknya di tepi benua dan terpisah dengan lautan oleh adanya deretan pulau. Contohnya adalah Laut Jepang dan Laut Cina Selatan.
Laut Tengah atau Pertengahan
Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua. Contohnya adalah laut yang berada di antara Indonesia dan Australia, dan juga laut yang berada di antara Eropa dan Afrika.
Laut Pedalaman
Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua (daratan). Contohnya, adalah Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Contoh Klasifikasi Laut Di Indonesia
Kamu bisa menjelajahi contoh laut transgresi, laut regresi, dan juga laut ingresi yang ada di Indonesia melalui tombol berikut!
Morfologi Dasar Laut
Morfologi dasar laut merupakan studi tentang bentuk dan struktur permukaan bumi yang terletak di bawah air laut, termasuk relief, bentukan, dan fitur-fitur geologis yang terbentuk di dasar lautan. Ilmu ini mengungkap keragaman bentang alam yang tersembunyi di bawah permukaan air yang menutupi lebih dari 70% planet kita.
Paparan Benua
Paparan benua atau continental shelf adalah dasar lautan yang dangkal dan luas mulai dari zona litoral hingga zona neritik dengan kedalaman <200m. Paparan benua ini adalah bagian dari benua yang tergenang oleh air laut.
Lereng Benua
Lereng benua atau continental slope adalah batas dari paparan benua. Morfologi ini terletak hingga zona abisal. Lereng benua memiliki kedalaman 200-1.800m. Lereng benua sering disebut juga sebagai kaki benua.
Dasar Samudera
Sekitar 59% dari permukaan bumi berupa dasar laut. Kedalaman dasar samudera mencapai 1.800m dan memiliki morfologi datar, walaupun terkadang ditemukan gunung api dasar laut.
Pematang Tengah Samudera
Pematang tengah samudera adalah jalur memanjang di dasar laut tempat keluarnya magma dari astenosfer. Jalur ini merupakan jalur pembentukan kerak samudera.
Gunung Laut
Gunung laut adalah gunung yang dasarnya berada di dasar laut. Puncak gunung ini ada yang menjulang hingga di atas permukaan laut atau hanya berada di bawah permukaan laut.
Palung Laut
Palung laut atau trench adalah dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit, dan terjal. Palung laut memiliki kedalaman >5.000m. Contohnya adalah Palung Laut Sunda atau Palung Laut Jawa dengan kedalaman 7.450m.
Perlu Diketahui
- Dasar laut memiliki pegunungan tertinggi di bumi yaitu Mid-Atlantic Ridge yang membentang sepanjang 16.000 km dengan ketinggian rata-rata 3 km dari dasar laut.
- Palung Mariana, formasi terdalam di bumi, mencapai kedalaman hampir 11.000 meter, cukup untuk menenggelamkan Gunung Everest dengan ruang bersisa lebih dari 2.000 meter.
- Sebagian besar gunung berapi aktif di bumi berada di bawah permukaan laut.
Gerakan Air Laut
Pergerakan arus laut dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari, kerapatan air akibat perbedaan suhu, salinitas atau kadar garam laut, serta gerakan angin. Gerak air laut mencakup gerakan pasang naik dan sutur air laut, gelombang laut, dan arus laut.
1. Gerakan Pasang Naik dan Surut Air Laut
Pasang surut air laut adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang terjadi secara teratur dan berulang. Fenomena ini disebabkan oleh gaya gravitasi (tarik-menarik) antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Dalam satu hari, rotasi Bumi menyebabkan pasang surut terjadi dua kali. Tinggi rendahnya pasang surut dipengaruhi oleh bentuk pantai dan jaraknya dari daratan. Ada dua jenis pasang utama, yaitu :
A. Pasang Purnama (Spring Tides)
Ini adalah pasang tertinggi yang terjadi ketika Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus dengan Bumi. Saat ini, gaya tarik gravitasi dari Bulan dan Matahari bekerja bersama-sama, menghasilkan pasang yang sangat tinggi. Pasang purnama terjadi dua kali dalam sebulan.
B. Pasang Perbani (Neap Tides)
Ini adalah pasang terendah yang terjadi ketika Bulan dan Matahari membentuk sudut tegak lurus terhadap Bumi. Pada kondisi ini, gaya tarik gravitasi keduanya saling melemahkan, menghasilkan pasang yang rendah.
2. Gelombang Laut
Gelombang laut adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang membentuk bukit dan lembah secara berurutan. Gelombang terjadi karena adanya transfer energi, biasanya dari angin ke permukaan air. Pada dasarnya, gelombang adalah energi yang bergerak melalui medium air tanpa memindahkan air itu sendiri secara horizontal dalam jarak jauh.
A. Faktor Penyebab Gelombang Laut
- Kerapatan Angin: Semakin rapat (kencang) angin bertiup, semakin besar gelombang yang terbentuk. Angin kencang mentransfer lebih banyak energi ke permukaan air.
- Lamanya Angin Bertiup: Semakin lama angin bertiup pada arah yang sama, semakin besar gelombang yang dihasilkan karena energi terus ditransfer ke permukaan air dalam waktu yang lebih lama.
- Fetch (Jarak Tempuh Angin): Semakin panjang jarak permukaan laut yang dilalui angin, semakin besar gelombang yang terbentuk. Fetch yang panjang memberikan lebih banyak waktu dan ruang bagi angin untuk mentransfer energi ke air.
- Perbedaan Kerapatan Air Laut: Perbedaan suhu dan salinitas menyebabkan perbedaan kerapatan air laut yang dapat menghasilkan gelombang internal di bawah permukaan.
- Kedalaman Air Laut: Di perairan dangkal, gelombang berinteraksi dengan dasar laut yang mengubah karakteristik gelombang, termasuk tinggi, panjang, dan kecepatannya.
B. Jenis Gelombang Berdasarkan Gerakan Air Laut
- Gelombang Osilasi: Pada gelombang ini, partikel air bergerak dalam pola melingkar atau elips, tetapi tetap pada posisi yang sama secara horizontal. Partikel hanya bergerak naik turun. Gelombang osilasi biasanya terjadi di laut dalam di mana gelombang tidak terpengaruh oleh dasar laut.
- Gelombang Translasi: Dalam gelombang ini, partikel air tidak hanya bergerak naik turun tetapi juga bergerak maju secara horizontal. Ini biasanya terjadi di perairan dangkal ketika gelombang mendekati pantai dan berinteraksi dengan dasar laut. Energi gelombang berpindah bersama massa air.
- Swash: Swash adalah gelombang air yang menyapu ke atas pantai setelah gelombang pecah. Ini adalah gerakan air ke arah darat (uprush) yang diikuti dengan gerakan mundur (backwash) kembali ke laut. Swash memainkan peran penting dalam proses erosi dan pengendapan di pantai.
3. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan massa air laut secara horizontal dan vertikal yang terjadi secara terus-menerus. Berbeda dengan gelombang yang terutama bergerak di permukaan, arus laut dapat terjadi dari permukaan hingga dasar laut. Arus laut berperan penting dalam distribusi panas, nutrisi, dan organisme di seluruh lautan dunia.
Faktor Penyebab Arus Laut
- Gerakan Angin dengan Arah Tetap:
- Angin Pasat: Angin yang bertiup dari daerah subtropis ke ekuator, menyebabkan arus ekuatorial di Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
- Angin Barat: Angin yang bertiup dari barat ke timur di lintang menengah, menghasilkan arus laut seperti Arus Gulf Stream dan Kuroshio.
- Perbedaan Tinggi Muka Air Laut: Air laut cenderung mengalir dari daerah dengan permukaan lebih tinggi ke daerah dengan permukaan lebih rendah, mirip dengan aliran sungai di daratan.
- Adanya Pulau atau Benua yang Merintangi: Ketika arus laut bertemu dengan daratan, arahnya berubah mengikuti bentuk pantai, menciptakan pola sirkulasi yang kompleks.
- Perbedaan Suhu dan Kadar Garam Air Laut: Perbedaan densitas air laut akibat variasi suhu dan salinitas menyebabkan terjadinya arus termohalin, di mana air yang lebih berat tenggelam dan air yang lebih ringan naik.
Beberapa Istilah dalam Gerakan Arus Laut
A. Upwelling Current (Arus Naik)
Proses naiknya massa air dari lapisan dalam ke permukaan laut. Upwelling biasanya terjadi di sepanjang pantai barat benua dan di sekitar ekuator. Proses ini membawa nutrisi dari dasar laut ke permukaan, menciptakan daerah perairan yang kaya akan plankton dan ikan.
B. Downwelling Current (Arus Turun)
Kebalikan dari upwelling, yaitu proses turunnya massa air permukaan ke lapisan yang lebih dalam. Downwelling sering terjadi di daerah konvergensi arus atau di mana angin mendorong air ke arah pantai.
C. Arus Panas
Arus laut yang membawa air hangat dari daerah ekuator ke lintang yang lebih tinggi. Contohnya adalah Arus Gulf Stream di Atlantik Utara dan Arus Kuroshio di Pasifik Utara. Arus panas memengaruhi iklim daratan yang dilaluinya, membuat iklim lebih hangat.
D. Arus Dingin
Arus laut yang membawa air dingin dari daerah kutub atau lintang tinggi ke arah ekuator. Contohnya adalah Arus Humboldt di pantai barat Amerika Selatan dan Arus Benguela di pantai barat Afrika. Arus dingin membawa nutrisi yang kaya, mendukung produktivitas laut yang tinggi dan sering menghasilkan daerah penangkapan ikan yang produktif.
Perlu Diketahui
El Niño dan La Niña adalah fenomena oseanografi-atmosfer yang terjadi di Samudra Pasifik dan mempengaruhi pola cuaca global.
- El Niño – Terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah lebih hangat dari biasanya. El Niño menyebabkan perubahan pola curah hujan, dengan kekeringan di Indonesia dan Australia, serta curah hujan tinggi di pantai barat Amerika Selatan
- La Niña – Terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah lebih dingin dari biasanya. La Niña menyebabkan curah hujan tinggi di Indonesia dan Australia, serta kekeringan di pantai barat Amerika Selatan